Selasa, 21 Mei 2013

Makalah KONSEP PROTEIN


Makalah
KONSEP PROTEIN
Di susun Untuk Memenuhi Tugas Yang Diberikan Oleh Dosen
Pengajar  biokimia


Oleh:
Ainul yakin (04/1c)
Ayu tifani a.p (08/1c)
Budi santoso  (12/1c)
Ibyun siri rahayu (20/1c)
Moh.daqikul aid (24/1c)
Moh sirajuddin (28/1c)
Nanik nur indah s (30/1c)
Rizky prasetyo (34/1c)
Sri wahyuni (39/1c)


AKADEMI KEPERAWATAN PAMEKASAN
(AKPER)
Tahun ajaran 2009-2010


KATA PENGANTAR

puji syukur  kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan ridha-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas makalah ini. penyusunan  akalah ini.tidak lepas dari bimbingan, bantuan, pengarahan dan kerjasama dari berbagai pihak.  Sehubungan dengan hal tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada yang   terhormat  kepada dosen pembimbing sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.kami hanya dapat berdoa semoga Allah Subhanahu Wata’alla memberikan pahala dan ridho atas segala bantuan yang telah diberikan kepada kami. Akhirnya kami berharap agar penyusunan makalah ini  dapat memberikan   manfaat dan barokah bagi kita semua.amien























DAFTAR ISI

Halaman judul........................................................................................................i
Kata pengantar.......................................................................................................ii
Daftar isi................................................................................................................iii
BAB I    PENDAHULUAN.................................................................................1
a.       Latar belakang.................................................................................1
b.      Rumusan masalah............................................................................1
c.       Manfaat makalah.............................................................................2
d.      tujuan makalah................................................................................2
BAB II   PEMBAHASAN..................................................................................3
a         konsep protein................................................................................3
BAB III          PENUTUP...........................................................................................12
a         Kesimpulan...................................................................................12
b        Saran saran....................................................................................12
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   Daftar pustaka...................................................................................................13






BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
                    Protein adalah salah satu bio-makromolekul yang penting perananya dalam makhluk hidup. Fungsi dari protein itu sendiri secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu sebagai bahan struktural dan sebagai mesin yang bekerja pada tingkat molekular. Apabila tulang dan kitin adalah beton, maka proteinstruktural adalah dinding batu-batanya. Beberapa protein struktural,fibrous protein, berfungsi sebagai pelindung, sebagai contoh  dan  Yang keratin terdapat pada kulit, rambut, dan kuku. Sedangkan protein struktural lain ada juga yang berfungsi sebagai perekat, seperti kolagen.
             Protein dapat memerankan fungsi sebagai bahan struktural. karena seperti halnya polimer lain, protein memiliki rantai yang panjang dan juga dapat mengalami cross-linking dan lain-lain. Selain itu protein juga dapat berperan sebagai biokatalis untuk reaksi-reaksi kimia dalam sistem makhluk hidup. Makromolekul ini mengendalikan jalur dan waktu metabolisme yang kompleks untuk menjaga kelangsungan hidup suatu organisma. Suatu sistem metabolisme akan terganggu apabila biokatalis yang berperan di dalamnya mengalami kerusakan (Hertadi,2008. rhertadi@biotitech.ac.jp)
B.  Rumusan Masalah Bedasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang kami ajukan adalah sebagai berikut
      1)   Apa yang dimaksud dengan protein?
      2)   Apa saja yang termasuk ciri-ciri protein?
      3)   bagaimana fungsi dan peranan protein dalam berbagai proses biologi?
      4)   apa saja faktor yang mempengaruhi kebutuhan protein?


C.  Tujuan makalah
Agar kita mengetahui  fungsi dari protein yang sangat penting dalam tubuh kita dalam menentukan ukuran dan struktur sel serta sebagai katalis berbagai reaksi biokimia di dalam sel. 
D.  Manfaat makalah
Terlepas dari kekurangan dalam penyusunsn makalah ini,yang diharapkan adalah apa yang tersaji didalamnya dapat menjadikan informasi penting tentang beberapa hal yang positif yang dapat menambah wawasan teoritis dan aplikatif khususnya bagi kami sebagai penyusun serta untuk teman-teman yang ada dirung lingkup perkuliahan ini tentang  konsep protein yang dapat berperan sebagai biokatalis untuk reaksi-reaksi kimia dalam sistem makhluk hidup.












BAB II
PEMBAHASAN
A. Protein

1.1.            Definisi

          Istilah protein diperkenalkan pada tahun 1830-an oleh pakar kimia Belanda bernama Mulder, yang merupakan salah satu dari orang-orang pertama yang mempelajari kimia dalam protein secara sistematik. Ia secara tepat menyimpulkan peranan inti dari protein dalam sistem hidup dengan menurunkan nama dari bahasa Yunani proteios, yang berarti “bertingkat pertama”. Protein merupakan makromolekul yang menyusun lebih dari separuh bagian dari sel. Protein menentukan ukuran dan struktur sel, komponen utama dari sistem komunikasi antar sel serta sebagai katalis berbagai reaksi biokimia di dalam sel. Karena itulah sebagian besar aktivitas penelitian
biokimia tertuju pada protein khususnya hormon, antibodi dan enzim.
Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak seperti bahan makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energi. Namun demikian apabila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini dapat juga di pakai sebagai sumber energi. Keistimewaan lain dari protein adalah strukturnya yang selain mengandung N, C, H, O, kadang mengandung S, P, dan Fe.

              Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena zat ini disamping berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur, Protein adalah sumber asam- asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein mengandung pula posfor, belerang dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga (Budianto, A.K, 2009).
Semua jenis protein terdiri dari rangkaian dan kombinasi dari 20 asam amino. Setiap jenis protein mempunyai jumlah dan urutan asam amino yang khas. Di dalam sel, protein terdapat baik pada membran plasma maupun membran internal yang menyusun organel sel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, nukleus dan badan golgi dengan
fungsi yang berbeda-beda tergantung pada tempatnya. Protein-protein yang terlibat dalam reaksi biokimia sebagian besar berupa enzim banyak terdapat di dalam sitoplasma dan sebagian terdapat pada kompartemen dari organel sel. Protein merupakan kelompok biomakromolekul yang sangat heterogen. Ketika berada di luar
makhluk hidup atau sel, protein sangat tidak stabil.
        Protein merupakan komponen utama bagi semua benda hidup termasuk mikroorganisme, hewan dan tumbuhan. Protein merupakan rantaian gabungan 22 jenis asam amino. Protein ini memainkan berbagai peranan dalam benda hidup dan bertanggungjawab untuk fungsi dan ciri-ciri benda hidup. Keistimewaan lain dari protein ini adalah strukturnya yangmengandung N (15,30-18%), C (52,40%), H (6,90-7,30%), O (21- 23,50%), S (0,8-2%), disamping C, H, O (seperti juga karbohidrat dan lemak), dan S kadang-kadang P, Fe dan Cu (sebagai senyawa kompleks dengan protein). Dengan demikian maka salah satu cara terpenting yang cukup spesifik untuk menentukan jumlah protein secara kuantitatif adalah dengan penentuan kandungan N yang ada dalam bahan makanan atau bahan lain

Ciri-ciri Protein
      Protein diperkenalkan sebagai molekul makro pemberi keterangan, karena urutan asam amino dari protein tertentu mencerminkan keterangan genetik yang terkandung dalam urutan basa dari bagian yang bersangkutan dalam DNA yang mengarahkan biosintesis protein. Tiap jenis protein ditandai ciri-cirinya oleh:
1. Susunan kimia yang khas
    Setiap protein individual merupakan senyawa murni
2. Bobot molekular yang khas
Semua molekul dalam suatu contoh tertentu dari protein murni     mempunyai bobot molekular yang sama. Karena molekulnya yang besar maka protein mudah sekali mengalami perubahan fisik     ataupun aktivitas biologisnya.
3. Urutan asam amino yang khas
Urutan asam amino dari protein tertentu adalah terinci secara  genetik. Akan tetapi, perubahan-perubahan kecil dalam urutan    asam amino dari protein tertentu (Page, D.S. 1997)





1.2.      Fungsi dan Peranan Protein
Protein memegang peranan penting dalam berbagai proses  biologi. Peran-peran tersebut antara lain:
1. Katalisis enzimatik
Hampir semua reaksi kimia dalam sistem biologi dikatalisis oleh enzim dan hampir semua enzim adalah protein.
2. Transportasi dan penyimpanan
Berbagai molekul kecil dan ion-ion ditansport oleh protein spesifik. Misalnya transportasi oksigen di dalam eritrosit oleh hemoglobin dan transportasi oksigen di dalam otot oleh mioglobin.
3. Koordinasi gerak
Kontraksi otot dapat terjadi karena pergeseran dua filamen protein. Contoh lainnya adalah pergerakan kromosom saat proses mitosis dan pergerakan sperma oleh flagela.
4. Penunjang mekanis
Ketegangan kulit dan tulang disebabkan oleh kolagen yang merupakan protein fibrosa.
5. Proteksi imun
Antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta berkombinasi dengan benda asing seperti virus,  bakteri dan sel dari organisma lain.
6. Membangkitkan dan menghantarkan impuls saraf
Respon sel saraf terhadap rangsang spesifik diperantarai oleh oleh protein reseptor. Misalnya rodopsin adalah protein yang sensitif terhadap cahaya ditemukan pada sel batang retina. Contoh lainnya adalah protein reseptor pada sinapsis.
7. Pengaturan pertumbuhan dan diferensiasi
Pada organisme tingkat tinggi, pertumbuhan dan diferensiasi diatur oleh protein faktor pertumbuhan. Misalnya faktor pertumbuhan saraf mengendalikan pertumbuhan jaringan saraf. Selain itu, banyak hormon merupakan protein (Santoso, H. 2008)

Jenis-jenis Protein
a. Kolagen, protein struktur yang diperlukan untuk membentuk
    kulit, tulang dan ikatan tisu.
b Antibodi, protein sistem pertahanan yang melindungi badan
   daripada serangan penyakit.
c Dismutase superoxide, protein yang membersihkan darah
   kita.
d Ovulbumin, protein simpanan yang memelihara badan.
e Hemoglobin, protein yang berfungsi sebagai pembawa
   oksigen
f Toksin, protein racun yang digunakan untuk membunuh
   kuman.
g Insulin, protein hormon yang mengawal aras glukosa dalam
    darah.
h Tripsin, protein yang mencernakan makanan protein.

1.3.            Sumber Protein

        Dalam kualifikasi protein berdasarkan sumbernya, telah kita ketahui protein hewani dan  protein nabati. Sumber protein hewani dapat berbentuk daging dan alat-alat dalam seperti hati, pankreas, ginjal, paru, jantung , jerohan. Yang terakhir ini terdiri atas babat dan iso (usus halus dan usus besar). Susu dan telur termasuk pula sumber protein hewani yang berkualitas tinggi. Ikan, kerang-kerangan dan jenis udang merupakan kelompok sumber protein yang baik, karena mengandung sedikit lemak, tetapi ada yang alergis terhadap beberapa jenis sumber protein hasil laut ini. Jenis kelompok sumber protein hewani ini mengandung sedikit lemak, sehingga baik bagi komponen susunan hidangan rendah lemak. Namun kerang-kerangan mengandung banyak kolesterol, sehingga tidak baik untuk dipergunakan dalam diet rendah kolesterol. Ayam dan jenis burung lain serta telurnya, juga merupakan sumber protein hewani yang berkualitas baik. Harus diperhatikan bahwa telur bagian merahnya mengandung banyak kolesterol, sehingga sebaiknya ditinggalkan pada diet rendah kolesterol (Sediaoetama. A.D, 1985).
Sumber protein nabati meliputi kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang koro, kelapa dan lain-lain. Asam amino yang terkandung dalam protein ini tidak selengkap pada protein hewani, namun penambahan bahan lain yaitu dengan mencampurkan dua atau lebih sumber protein yang berbeda jenis asam amino pembatasnya akan saling melengkapi
kandungan proteinnya. Bila dua jenis protein yang memiliki jenis asam amino esensial pembatas yang berbeda dikonsumsi bersama-sama, maka kekurangan asam amino dari satu protein dapat ditutupi oleh asam amino sejenis yang berlebihan pada protein lain. Dua protein tersebut saling mendukung (complementary) sehingga mutu gizi dari campuran menjadi lebih tinggi daripada salah satu protein itu. Contohnya yaitu dengan mencampurkan dua jenis bahan makanan antara campuran tepung gandum dengan kacang-kacangan, dimana tepung gandum kekurangan asam amino lisin, tetapi asam amino belerangnya berlebihan, sebaliknya kacang-kacangan kekurangan asam amino belerang dan kelebihan asam amino lisin. Pencampuran 1: 1 antara tepung gandum dan kacang-kacangan akan membentuk bahan makanan campuran yang telah meningkatkan mutu protein nabati. Karena itu susu dengan serealia, nasi dengan tempe, kacang-kacangan dengan daging atau roti, bubur kacang hijau dengan ketan hitam merupakan kombinasi menu yang dapat meningkatkan mutu protein. Kualitas protein didasarkan pada kemampuannya untuk menyediakan nitrogen dan asam amino bagi pertumbuhan, pertahanan dan memperbaiki jaringan tubuh. Secara umum kualitas protein tergantung pada dua karakteristik berikut:

1.   Digestibilitas protein (untuk dapat digunakan oleh tubuh, asam    amino harus dilepaskan dari komponen lain makanan dan dibuat    agar dapat diabsorpsi. Jika komponen yang tidak dapat dicerna  mencegah proses ini asam amino yang penting hilang bersama    feses).
2.   Komposisi asam amino seluruh asam amino yang digunakan dalam sintesis protein tubuh harus tersedia pada saat yang sama agar jaringan yang baru dapat terbentuk.dengan demikian makanan harus menyediakan setiap asam amino dalam jumlah yang    mencukupi untuk membentuk as.amino lain yang dibutuhkan.

    Faktor yang mempengaruhi kebutuhan protein:

a. Perkembang jaringan
Periode dimana perkembangn terjadi dengan cepat seperti pada masa janin dan kehamilan membutuhkan lebih banyak protein.
b. Kualitas protein
Kebutuhan protein dipengaruhi oleh kualitas protein makanan pola aminonya. Tidak ada rekomendasi khusus untuk orang-orang yang mengonsumsi protein hewani bersama protein nabati. Bagi  mereka yang tidak mengonsumsi protein hewani dianjurkan untuk
    memperbanyak konsumsi pangan nabatinya untuk kebutuhan asam  amino.

c. Digestibilitas protein
Ketersediaan as.amino dipengaruhi oleh persiapan makanan. Panas menyebabkan ikatan kimia antara gula dan as.amino yang membentuk ikatan yang tidak dapat dicerna. Digestibitas dan absorpsi dipengaruhi oleh jarak antara waktu makan, dengan interval yang lebih panjang akan menurunkan persaingan dari enzim yang tersedia dan tempat absorpsi.
d. Kandungan energi dari makanan
Jumlah yang mencukupi dari karbohidrat harus tersedia untuk mencukupi kebutuhan energi sehingga protein dapat digunakan hanya untuk pembagunan jaringn. Karbohidrat juga mendukung  sintesis protein dengan merangsang pelepasan insulin.
e. Status kesehatan
Dapat meningkatkan kebutuhan energi karena meningkatnya katabolisme. Setelah trauma atau operasi asam amino dibutuhkan untuk pembentukan jaringan, penyembuhan luka dan produksi faktor imunitas untuk melawan infeksi (Anonim. 2007).

B. Penggolongan Protein
Protein adalah molekul yang sangat vital untuk organisme dan terdapat di semua sel. Protein merupakan polimer yang disusun oleh 20 macam asam amino standar. Rantai asam amino dihubungkan dengan ikatan kovalen yang spesifik. Struktur & fungsi ditentukan oleh kombinasi, jumlah dan urutan asam amino sedangkan sifat fisik dan kimiawi dipengaruhi oleh asam amino penyusunnya. Penggolongan protein dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:
1. Berdasarkan struktur molekulnya
    Struktur protein terdiri dari empat macam :
1.   Struktur primer (struktur utama)
Struktur ini terdiri dari asam-asam amino yang dihubungkan satu     sama lain secara kovalen melalui ikatan peptida.

               
2.   Struktur sekunder
Protein sudah mengalami interaksi intermolekul, melalui rantai samping asam amino. Ikatan yang membentuk struktur ini, didominasi oleh ikatan hidrogen antar rantai samping yang membentuk pola tertentu bergantung pada orientasi ikatan hidrogennya. Ada dua jenis  struktur sekunder, yaitu:  heliks dan  sheet.


               


3.   Struktur Tersier
 Terbentuk karena adanya pelipatan membentuk struktur yang kompleks. Pelipatan distabilkan oleh ikatan hidrogen, ikatan disulfida, interaksi ionik, ikatan hidrofobik, ikatan hidrofilik.
          
4.   Struktur Kuartener
Terbentuk dari beberapa bentuk tersier, dengan kata lain multi sub unit. Interaksi intermolekul antar sub unit protein ini membentuk struktur keempat/kuartener

            

2.   Berdasarkan Bentuk dan Sifat Fisik

1.   Protein globular
      Terdiri dari polipeptida yang bergabung satu sama lain (berlipat    rapat) membentuk bulat padat. Misalnya enzim, albumin, globulin,    protamin. Protein ini larut dalam air, asam, basa, dan etanol.
2.   Protein serabut (fibrous protein)
      Terdiri dari peptida berantai panjang dan berupa serat-serat yang tersusun memanjang, dan memberikan peran struktural atau  pelindung. Misalnya fibroin pada sutera dan  keratin pada rambut   dan bulu domba. Protein ini tidak larut dalam air, asam, basa,    maupun etanol.

3.   Berdasarkan Fungsi Biologi
      Pembagian protein didasarkan pada fungsinya di dalam tubuh, antara  lain:

1.   Enzim (ribonukease, tripsin)
2.   Protein transport (hemoglobin, mioglobin, serum, albumin)
3.   Protein nutrien dan penyimpan (gliadin/gandum, ovalbumin/telur,
kasein/susu, feritin/jaringan hewan)
4.   Protein kontraktil (aktin dan tubulin)
5.   Protein Struktural (kolagen, keratin, fibrion)
6.   Protein Pertahanan (antibodi, fibrinogen dan trombin, bisa ular)
7.   Protein Pengatur (hormon insulin dan hormon paratiroid)
4.   Berdasarkan Daya Larutnya

1.   Albumin
      Larut air, mengendap dengan garam konsentrasi tinggi. Misalnya
      albumin telur dan albumin serum
2.   Globulin Glutelin
      Tidak larut dalam larutan netral, larut asam dan basa encer.
      Glutenin (gandum), orizenin (padi).
3.   Gliadin (prolamin)
     Larut etanol 70-80%, tidak larut air dan etanol 100%.
      Gliadin/gandum, zein/jagung
4.   Histon
      Bersifat basa, cenderung berikatan dengan asam nukleat di dalam
       sel. Globin bereaksi dengan heme (senyawa asam menjadi
       hemoglobin). Tidak larut air, garam encer dan pekat (jenuh 30-
       50%). Misalnya globulin serum dan globulin telur.
5.   Protamin
      Larut dalam air dan bersifat basa, dapat berikatan dengan asam
      nukleat menjadi nukleoprotamin (sperma ikan). Contohnya salmin

5.   Protein Majemuk
      Adalah protein yang mengandung senyawa bukan hanya protein

1.   Fosfoprotein
      Protein yang mengandung fosfor, misalnya kasein pada susu,
      vitelin pada kuning telur
2.   Kromoprotein
      Protein berpigmen, misalnya asam askorbat oksidase mengandung
      Cu
3.   Fosfoprotein
      Protein yang mengandung fosfor, misalnya kasein pada susu,
      vitelin pada kuning telur


4.   Kromoprotein
      Protein berpigmen, misalnya asam askorbat oksidase mengandung
            Cu
5.   Protein Koenzim
      Misalnya NAD+, FMN, FAD dan NADP+

2.2. Sifat Protein
      Protein merupakan molekul yang sangat besar, sehingga mudah sekali mengalami perubahan bentuk fisik maupun aktivitas biologis. Banyak faktor yang menyebabkan perubahan sifat alamiah protein misalnya : panas, asam, basa, pelarut organik, pH, garam, logam berat, maupun sinar radiasi radioaktif. Perubahan sifat fisik yang mudah diamati adalah terjadinya penjendalan (menjadi tidak larut) atau pemadatan (Sudarmadji. S, 1989).  
      Ada protein yang larut dalam air, ada pula yang tidak larut dalam air, tetapi semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti misalnya etil eter. Daya larut protein akan berkurang jika ditambahkan garam, akibatnya protein akan terpisah sebagai endapan. Apabila protein dipanaskan atau ditambahkan alkohol, maka protein akan menggumpal. Hal ini disebabkan alkohol menarik mantel air yang melingkupi molekul-molekul protein. Adanya gugus amino dan karboksil bebas pada ujung-ujung rantai molekul protein, menyebabkan protein mempunyai banyak muatan dan bersifat amfoter (dapat bereaksi dengan asam maupun basa). Dalam larutan asam (pH rendah), gugus amino bereaksi dengan H+, sehingga protein bermuatan positif. Bila pada kondisi ini dilakukan elektrolisis, molekul protein akan bergerak kearah katoda. Dan sebaliknya, dalam larutan basa (pH tinggi) molekul protein akan bereaksi sebagai asam atau bermuatan negatif, sehingga molekul protein akan bergerak menuju anoda (Winarno. F.G, 199).

BAB III
PENITUP

A.     KESIMPULAN                                                                                                                                                                                                                                setelah  kita simak baik-baik  paparan di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa Protein adalah salah satu bio-makromolekul yang penting perananya dalam makhluk hidup. Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena zat ini disamping berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur, Protein adalah sumber asam- asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein mengandung pula posfor, belerang dan ada jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga.
B.     SARAN
Saran yang bisa kami ambil bahwa Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak seperti bahan makronutrien lainnya (karbohidrat, lemak), protein ini berperan lebih penting dalam pembentukan biomolekul daripada sumber energi. Namun demikian apabila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini dapat juga di pakai sebagai sumber energi. Keistimewaan lain dari protein adalah strukturnya yang selain mengandung N, C, H, O, kadang mengandung S, P, dan Fe.





 DAFTAR PUSTAKA

  Anonim. 2007. Manfaat Protein dalam Kehidupan Sehari-hari.
  (http://www.blogger.com) diakses tanggal 12 Oktober 2008


http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBUQFjAA&url=http%3A%2F%2Faddiin.wordpress.com%2F2008%2F03%2F12%2F  pengertian protein

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar