MAKALAH METODE PEMBELAJARAN
Diajukan untuk memenuhi tugas
Mata kuliah :
belajar dan mengajar
Dosen : Dra. Lies syafaianti,M.pd
Di susun oleh:
Ummi kulsum
Fauzal kutsiyah
Kurrotul aini
Khoirul umam
Lizamah utami
PRODI BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM MADURA ( UIM )
PAMEKASAN
2013
Kata
pengantar
Bismillahirrahmanirrahim,,,
Rasa syukur yang dalam kami
sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah karena berkat kemurahan-Nya
makalah metode pemelajaran ini dapat saya selesaikan sesuai yang diharapkan.
kami menyadari, bahwa proses
penulisan makalah metode pemelajaran ini masih jauh dari kata sempurna baik
materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan
segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan
baik dan oleh karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka
menerima masukan, saran dan usulan guna penyempurnaan makalah metode
pemelajaran ini di kemudian hari.
kami sadari pula, bahwa dalam pembuatan makalah metode pemelajaran ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini kami
dengan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah
metode pemelajaran ini.
Pamekasan,08-05-2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA ………………………………..................................................
2
DAFTAR
ISI ………………………………………...................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG …………………………...................................................4
B. RUMUSAN
MASALAH ……………………….... ...................................................
4
C. TUJUAN …………….…………………………....................................................
5
BAB II PEMBAHASAN
A. METODE TANYA JAWAB………..……………...........................................
6
1.
DEFINISI DAN
TUJUAN…………………………………………………6
2.
TEKHNNIK………………………………………………………………..7
3.
KEUNGGLAN DAN
KEKURNGAN…………………………………….9
B. AFFIRMATION DAN REPITITION…………….........................................
10
1. DEFINISI
DAN TUJUAN…………………………………………………10
2. TEKNIK
DALAM METODE…………………………………………….11
3.
KEUNGGULAN DAN
KEKURANGAN………………………………..11
C.
FOCUS DAN POINT BASIS………………………………………………….12
1.
DEFINISI DAN
TUJUAN………………………………………………...12
2.
KEUNGGULAN DAN
KEKRANGAN………………………………….12
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ……………………………….…............................................14
B.
SARAN…………………………………………………………………………..15
BAB IV
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………..........................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan
antara guru dengan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan
yang ditetapkan berbagai pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran haruslah
menggunakan metode-metode pembelajaran.
Metode adalah cara yang digunakan oleh guru/peserta didik
dalam mengolah informasi yang berupa fakta, data, dan konsep pada proses
pembelajaran yang mungkin terjadi dalam suatustrategi.
Dengan demikian dalam proses pembelajaran terdapat hubungan yang erat antara strategi dan metode.
Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, diperlukan strategi pembelajaran yang tepat. Pada saat menetapkan strategi yang digunakan, guru harus cermat memilih dan menetapkan metode yang sesuai.
Dengan demikian dalam proses pembelajaran terdapat hubungan yang erat antara strategi dan metode.
Untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal, diperlukan strategi pembelajaran yang tepat. Pada saat menetapkan strategi yang digunakan, guru harus cermat memilih dan menetapkan metode yang sesuai.
Tanya jawab sebagai salah satu metode alternatif yang
menuntut keaktifan murid dalam belajar secara total dan tuntas. Didalamnya
mencakup penggunaan metode penyampaian yang bervariasi, penggunaan media
pembelajaran dan juga penggunaan motivasi dalam pelajaran. Hal ini secara
langsung dapat mengatasi masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar.
Dalam pembahasan kali ini kita akan membahas tentang metode
Tanya jawab, pengolangan pembahasan.dan focus and point basis dan apa-apa yang
terkandung didalamnya beserta penerapannya yang mana metode ini merupaka salah
satu metode yang bisa diapaki untuk mewujudkan tujuan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan tujuan metode
Tanya jawab, pengolangan pembahasan.dan focus and point basis.?
2. Adakah tehnik yang digunakan guru
dalam metode Tanya jawab pengolangan pembahasan.dan focus and point basis dalam
pembelajaran ?
3. Apa keunggulan dan kekurangan metode
Tanya jawab pengolangan pembahasan.dan focus and point basis pengolangan
pembahasan.dan focus and point basis dalam pembelajaran ?
4. Bagaimana analisis metode Tanya
jawab pengolangan pembahasan.dan focus and point basis dalam pembelajaran ?
C.
Tujuan
1.
Untuk
megetahui pengertian dan tujuan metode Tanya jawab, pengolangan pembahasan.dan
focus and point basis.?
2.
Untuk
mengetahui tehnik yang digunakan guru dalam metode Tanya jawab pengolangan
pembahasan.dan focus and point basis dalam pembelajaran ?
3.
Untuk
mengetahui keunggulan dan kekurangan metode Tanya jawab pengolangan
pembahasan.dan focus and point basis pengolangan pembahasan.dan focus and point
basis dalam pembelajaran ?
4. Untuk mengetahui analisis metode
Tanya jawab pengolangan pembahasan.dan focus and point basis dalam pembelajaran
?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Tanya Jawab
1. Difinisi Dan Tujuan
Mendesain
proses pengajaran yang memuaskan siswa merupakan salah satu aspek lingkungan
serta pengawasan turut menekankan rasa aman-nyaman sebuah proses pembelajaran
di kelas. Selain itu guru menciptakan motivasi.
siswa
untuk meraih sukses melalui tanya jawab dan diskusi serentak mengasah
keterampilan berpikir siswa. Hal ini telah dinyatakan Djamarah dan Zain
(1996:107) bahwa metode bertanya merupakan teknik penyajian pelajaran dalam
bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa dan dapat
pula dari siswa kepada guru. Bersamaan pikiran tersebut, Alipandie (1985:97)
mengatakan metode tanya jawab adalah penyampaian pelajaran oleh guru dengan
jalan mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab. Definisi yang sama juga datang
dari Djajojodisastro (1984:97) bahwa metode Tanya jawab merupakan suatu cara
menyampaikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh
murid pada saat itu juga. Hakekat metode tanya ini dilakukan secara lisan.
Bertolak dari definisi-definisi diatas dapat dinyatakan bahwa metode tanya
jawab merupakan metode dimana guru mengajukan pertanyaan secara lisan kepada
siswa untuk dijawab. Sebaliknya demikian pertanyaan menciptakan sugesti untuk
menggiatkan pola berpkir siswa. Jika ada ketidak-jelasan sesuatu memotivasi
seseorang berupaya memaknainya.
Mengikut
proses pembelajran dikelas, yang lazim disaksikan adalah aktivitas verbal dalam
wujud berbicara. Hal demikian mengindikasikan suatu keterampilan verbal yang
dimiliki oleh seorang guru adalah terampil bertanya. Menurut kamus Bahasa
Indonesia (Yandianto, 2000:608), bertanya artinya meminta keterangan,
penjelasan, meminta supaya diberitahu. Sementara Hasibuan dan Moedjiono
(1986:62) bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta respons seseorang yang
dikenai. Maksud respon berupa pengetahuan dan hal yang butuh pertimbangan
siswa.
Mengajukan
pertanyaan kepada siswa saat proses pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak
dipisahkan dari metode apapun yang dipakai, tujuan yang ingin dicapai,
bagaimanapun kondisi siswa yang dihadapi. Pertanyaan yang diajukan mengumpan
siswa berpikir kritis pada pokok bahasan yang sedang dipelajari. Guru merupakan
salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Karena itu
adanya inovasi pendidikan khususnya kurikulum dan peningkatan sumber daya
manusia yang diproduk dari upaya pendidikan bermuara pada faktor guru.
Eksistensi peran guru dalam upaya membelajarkan siswa sungguh dituntut multi
peran sehingga menciptakan kondisi belajar mengajar yang efekti.
Ø Metode Tanya jawab dilakukan :
·
Sebagai
ulangan pelajran yang telah diberikan.
·
Sebagai
selingan dalam pembicaraan.
·
Untuk
merangsang anak didik agar perhatiannya tercurah kepada masalah yang sedang
dibicarakan.
·
Untuk mengarahkan proses berfikir.
Ø Proses Tanya jawab terjadi apabila
ada ketidak tahuan atau ketidak fahaman peserta didik akan suatu peristiwa,
adapun tujuan dari metode Tanya jawab sebagai beriku :
·
Mengecek
dan mengetahui sampai sejauh mana kemampuan anak didik terhadap pelajaran yang
dikuasai.
·
Membri
kesempatan kepada anak didik untuk mengajukan pertanyaan kepada guru tentang
suatu masalah yang belum difahami.
·
Memotivasi
dan menimbulkan kompetensi belajar.
·
Melatih
anak didik untuk berfikir dan berbicara secara sitematis berdasarkan
pemikiran yang orisinil.
2. Tehnik Dalam Metode Tanya jawab
Dalam setiap metode yang ada dalam pembelajaran pasti
diperlukan tehnik agar pembelajaran bisa berjalan secara baik, berikut ini
berbagai tehnik yang digunakan guru dalam mengajukan pertanyaan :
Ø The Mixe Strategy yakni
mengkombinasikan berbagai tipe dan jenis pertanyaan.
Ø The Speaks Strategy yakni
menggunakan pertanyaan yang saling bertalian satu sama lain.
Ø The Pleteaus Strategy yakni
mengajukan pertanyaan yang sama jenisnya terhadap sejumlah siswa sebelum
beralih kepada jenis pertanyaan yang lain.
Ø The Inductive Strategy yakni dengan
berbagai pertanyaan siswa didorong untuk menarik generalisasi dari hal-hal
khusus ke hal-hal yang umum atau berbagai fakta menuju hukum-hukum.
Ø The Deductive Strategy yakni
Generalisasi yang dijadikan sebagai titik tolak, siswa diharapkan dapat
menyatakan pendapatnya tentang berbagai kasus atau data yang ditanyakan.
Pertanyaan yang baik memiliki
ciri-ciri
Ø Pertanyaan hendaknya bersifat
mengajak atau merangsang siswa untuk berfikir.
Ø Kata-kata yang dipergunakan harus
jelas sehingga tidak ada kata atau istilah yang tidak difahami siswa.
Ø Pertanyaan itu harus mengandung satu
penafsiran.
Ø Kalimat pertanyaan hendaknya
singkat.
Ø Setiap pertanyaan hendaknya
mengandung satu masalah.
Ø Pertanyaan harus sesuai dengan taraf
kecerdasan atau pengalaman siswa.
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode tanya jawab.
Ø Guru harus benar-benar menguasai
bahan pelajaran, termasuk semua jawaban yang mungkin akan di dengarkannya dari
murid atas suatu pertanyaan yang di ajukannya.
Ø Guru harus sudah mempersiapkan semua
pertanyaan yang di ajukan olehnya kepada murid dengan cepat.
Ø Pertanyaan-pertanyaan harus jelas
dan singkat ini harus di perhatikan, sebab pertanyaan-pertanyaan harus di
ajukan secara lisan.
Ø Susunlah pertanyaan dalam bahasa
yang mudah di pahami murid.
Ø Guru harus mengarahkan pertanyaan
pada seluruh kelas.
Ø Berikan waktu yang cukup untuk
memikirkan jawaban pertanyaan, sehingga murid dapat merumuskannya dengan
sistematis.
Ø Tanya jawab harus di lakukan dengan
suasana yang tenang dan bukan dalam suasana yang tegang yang penuh dengan
persaingan yang tidak sehat di antara anak didik.
Ø Agar sebanyak-banyaknya murid
memperoleh giliran menjawab pertanyaan dan jika seseorang tidak dapat menjawab
segera, giliran di berikan kepada murid yang lain.
Ø Usahakan selalu agar setiap
pertanyaan hanya berisi satu problem saja.
Ø Pertanyaan harus di bedakan dalam
golongan pertanyaan pikiran dan pertanyaan reproduksi atau pertanyaan yang
meminta pendapat dan hanya fakta-fakta.
Ø Dengan menggunakan tanya jawab ini
guru dapat memberikan motivasi atau stimulus kepada siswa untuk dapat
berpartisipasi aktif dalam belajar yaitu guru memberikan pertanyaan kepada
siswa dan siswa menjawab pertanyaan tersebut, atas arahan dari guru baik di
lakukan pada waktu apersepsi selingan maupun waktu berakhirnya kegiatan belajar
mengajar. Selain dari pada itu tanya jawab bisa di lakukan pada waktu guru
belum menjumpai materi pelajaran yang akan di sampaikan kepada siswa.
3. Keunggulan Dan Kekurangan Metode
Tanya Jawab
Suatu metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar sudah
barang tentu mempunyai keunggulan dan kekurangan, begitupun dengan metode Tanya
jawab. Berikut keunggulan dan kekurangan metode Tanya jawab :
Ø Keunggulan metode Tanya
·
Kelas
akan hidup karena anak didik aktif berfikir dan menyampaikan pikiran melalui
berbicara.
·
Baik
sekali untuk melatih anak didik agar berani mengemukakan pendapatnya.
·
Akan membawa kelas kedalam suasana diskusi.
Ø Kelemahan metode tanya Jawab:
·
Dengan
tanya-jawab kadang-kadang pembicaraan menyimpang dari pokok
persoalan bila dalam mengajukan pertanyaan, siswa
menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang
dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat
persoalan baru.
·
Membutuhkan
waktu yang banyak
B. Affirmation And Repetition
(pengulangan pembahasan)
1. Difinisi Dan Tujuan
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan adalah
teori psikologi daya. Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang
ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamati, menanggap, mengingat,
mengkhayal, merasakan, berfikir dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan
maka daya-daya tersebut akan berkembang, seperti halnya pisau yang selalu
diasah akan menjadi tajam, maka daya yang dilatih dengan pengadaan
pengulangan-pengulangan akan sempurna. Dalam proses belajar, semakin sering
materi pelajaran diulangi maka semakin ingat dan melekat pelajaran itu dalam
diri seseorang. Mengulang besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya
pengulangan "bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan"
akan tetap tertanam dalam otak seseorang. Mengulang dapat secara langsung
sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih penting adalah mempelajari kembali
bahan pelajaran yang sudah dipelajari misalnya dengan membuat ringkasan. Teori
lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teori koneksionisme-nya
Thordike. Dalam teori koneksionisme, ia mengemukakan bahwa belajar ialah
pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, dan pengulangan terhadap
pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respon benar.
Berdasarkan metode yang dilakukan
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam dalam memahamkan ajaran.
Berdasarkan teori pendidikan. Dan berdasarkan fisiologi kerja otak. Kondisi
diatas dapat ditanggulangi dengan pendekatan pengulangan. Pendekatan ini
relatif bisa mengatasi perbedaan individual tiap anak. Karena diantara
perbedaan individu anak bisa ditarik kesamaannya dan ditanggulangi dengan
pendekatan pengulangan ini.
Apapun metode yang kita gunakan dalam
pembelajaran di kelas maka pendekatan atau teknik pengulangan harus ada di
dalamnya. Misalnya dengan metode diskusi, pengulangan dilakukan dengan cara;
anak menyampaikan kesimpulan sebagai hasil diskusi. Kemudian Guru menyampaikan
kesimpulan itu sebagai penegasan dan pada akhir pertemuan kita kembali
menyampaikannya sebagai penutup. Demikian juga dengan metode inquiry. Jangan
dianggap jika anak telah mendapatkan hasil maka semua anak sudah memahami apa
yang didapatkan. Bisa juga sebagian diantara anak-anak hanya mengikuti prosedur
pembelajaran inquiry dan tidak terlibat secara mental. Maka sangat perlu
diadakan pengulangan sebagaimana dalam metode diskusi.
Rasulullah SAW sering
mengulangi perkataannya sebanyak tiga kali. Ini dilakukan untuk memperkuat
bobot materi serta untuk memperkuat ingatan orang yang diajak bicara tentang
materi yang disampaikan tersebut. Konsep pendidikan mengatakan bahwa 2 x 4
lebih baik dari pada 4 x 2. Artinya makin banyak kalinya akan makin baik
hasilnya. Sehingga dianjurkan bahwa materi ajar disampaikan sedikit-sedikit
tetapi berulang dari pada belajar banyak tetapi tidak diulang. Secara
fisiologis ternyata pengulangan akan memperbanyak dendrit dan mempertebal
selaput akson yang keduanya akan memperkuat jaringan antar sel saraf. Hal ini
berakibat memperkuat daya memori pada otak. Denrit dan akson adalah
serabut-serabut yang menjadi penghubung antar sel saraf (neuron).
2. Tehnik dalam metode
Teknik
pengulangan meliputi dua hal yaitu pengulangan berurut dan pengulangan
serentak. Pengulangan berurut adalah Guru menyampaikan hal yang sama dengan
cara yang sama pada waktu yang berbeda. Misalnya seperti teknik di atas
kemudian pada pertemuan selanjutnya diulang lagi sebagai prasarat saat membuka
materi baru. Pengulangan serentak adalah Guru menyampaikan hal yang sama dengan
teknik berbeda dalam satu waktu. Misalnya Pak Hardi menyampaikan tentang mata
pencaharian bertani. Dalam satu waktu Pak Hardi menjelaskan secara lesan,
menuliskan di papan tulis, menunjukkan gambarnya, dan ber-acting
memperagakannya. Teknik ini untuk mengatasi kendala pembelajaran klasikal
dengan anak-anak yang memiliki perbedaan individual dalam kecenderungan teknik
belajar. Ada anak yang terkesan dengan tutur kata Pak Hardi dan ada anak yang
terkesan dengan acting Pak Hardi. Dan sebagainya. Tentu akan lebih sempurna
jika teknik pengulangan berurutan dan pengulangan serentak keduanya dilakukan. Insya-Allah
Pak Hardi tidak lagi kesal dan menggerutu.
3.
Keunggulan
dan kekurangan
Ø Keunggulan
metode ini antara lain:
·
Mengingat siswa pada pelajaran yang
sebelumnya
·
Memperkuat pemahaman siswa pada materi
·
Mengoreksi kesalahpahaman siswa pada
materi sebelumnya
Ø Kekurangan
metode ini antara lain :
·
Membuang waktu yang berlebihan
·
Membutuhkan waktu yang lebih banyak
·
Seringkali membuat siswa bosan
·
Ketidak sinkrongan antara materi
sebelumnya dengan matri yang di ulang
C. Focus Dan Point Basis
1. Definisi Dan Tujuan
Menggunakan teknik berdasarkan
rumusan-rumusan besar atau poin akan membantu awdiens dalam menyarap ilmu dan
menyaganyan dari lupa metude ini akan sangat epktip jika dilakukan dengan cara
from gobal to detail, yaituh menyapaikan gambaran besarnya dahulu kemudian
mejelaskan ricinya.
Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Nabi
SAW bersabda, “Tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan dari-Nya,
yaitu seorang imam yang adil pemuda dewasa yang selalu beribadah kepada
Rabbnya, seorang pria yang hatinya selalu terpaut pada masjid, dua orang yang
saling mencintai karena Allah berkumpul dan berpisah karena Allah, seorang pria
yang dibujuk oleh wanita yang memiliki kedudukan dan cantik, akan tetapi ia
berani mengatakan, “aku takut kepada Allah”, seseorang yang bersedekah dengan
sembunyi-sembunyi hingga tangan kirinya sendiri tidak mengetahui apa yang
disedekahi oleh tangan dan terakhir seseorang yang berzikir kepada Allah
ditempat yang sunyi hingga mengeluarkan air mata.”
2.
Keunggulan Dan Kelemahan
Ø Keunggulan Metode
Secara
global metode yang dipakai sebagai berikut:
·
Dapat
menampung kelas besar, tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk
mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi relatif lebih murah.
·
Konsep
yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada siswa.
·
Guru
dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan energi
dapat digunakan sebaik mungkin.
·
Kekurangan
atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat
terlaksananya pelajaran dengan pengetahaun yang luas dan terpercaya.
·
Karena
metode beliau yang banyak sehingga dalam menyampaikan materi ajar dapat tepat
sasaran serta sesuai kadar materinya, sehingga kompetensi yang dicapaipun dapat
sesuai.
Ø Kelemahan Metode
Setidaknya ada beberapa metode yang
mempunyai kekurangan yakni sbb:
·
Pelajaran
berjalan membosankan dan siswa-siswa, karena tidak berkesempatan untuk
menemukan sendiri konsep yang diajarkan.
Siswa hanya aktif membuat catatan saja.
·
Kepadatan
konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan
yang diajarkan secara keseluruhan.
·
Pengetahuan
yang diperoleh melalui metode ceramah khususnya lebih cepat terlupakan.
·
menyebabkan
belajar siswa menjadi “Belajar Menghafal” yang tidak mengakibatkan timbulnya
pengertian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut
:
1. Metode Tanya jawab adalah suatu
metode dalam pendidikan dan pengajaran dimana guru bertanya dan murid menjawab
bahan materi yang diperolehnya. Adapun tujuan metode Tanya jawab yakni untuk
mengetahui seberapa jauh kefahaman siswa terhadap materi, memberi kesempatan ke
pada siswa bertanya apa yang belum difahami, memotivasi siswa untuk berfikir
berbicara secara sistematis berdasarkan pemikiran yang orisinil..
2. Prinsip belajar yang menekankan
perlunya pengulangan adalah teori psikologi daya. Menurut teori ini belajar
adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya
mengamati, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berfikir dan
sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan
berkembang, seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka
daya yang dilatih dengan pengadaan pengulangan-pengulangan akan sempurna. Dalam
proses belajar, semakin sering materi pelajaran diulangi maka semakin ingat dan
melekat pelajaran itu dalam diri seseorang. Mengulang besar pengaruhnya dalam
belajar, karena dengan adanya pengulangan "bahan yang belum begitu
dikuasai serta mudah terlupakan" akan tetap tertanam dalam otak seseorang.
Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih
penting adalah mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari
misalnya dengan membuat ringkasan. Teori lain yang menekankan prinsip
pengulangan adalah teori koneksionisme-nya Thordike. Dalam teori koneksionisme,
ia mengemukakan bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan
respon, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang
timbulnya respon benar.
3.
Menggunakan
teknik berdasarkan rumusan-rumusan besar atau poin akan membantu awdiens dalam
menyarap ilmu dan menyaganyan dari lupa metude ini akan sangat epktip jika
dilakukan dengan cara from gobal to detail, yaituh menyapaikan gambaran
besarnya dahulu kemudian mejelaskan ricinya.
Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Nabi
SAW bersabda, “Tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan naungan dari-Nya,
yaitu seorang imam yang adil pemuda dewasa yang selalu beribadah kepada
Rabbnya, seorang pria yang hatinya selalu terpaut pada masjid, dua orang yang
saling mencintai karena Allah berkumpul dan berpisah karena Allah, seorang pria
yang dibujuk oleh wanita yang memiliki kedudukan dan cantik, akan tetapi ia
berani mengatakan, “aku takut kepada Allah”, seseorang yang bersedekah dengan
sembunyi-sembunyi hingga tangan kirinya sendiri tidak mengetahui apa yang
disedekahi oleh tangan dan terakhir seseorang yang berzikir kepada Allah
ditempat yang sunyi hingga mengeluarkan air mata.”
B.
Saran
Alhamdulillah kami dapat
menyelesaikan makalah ini, dan kami sadar begitu banyak kekurangan dan
kekhilafan, oleh karena itu kritik dan saran dari teman-teman dan bapak dosen
khususnya kami harapkan, semoga makalah ini bermanfaat. Amiin…..
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Abu, Ahmadi dan Prasetyo. 2005. SGM
Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia.
Dradjat, Zakiah Dradjat, dkk. 2004. Metode
KhususPengajaran Agama Islam. Jakarta : Bumi Aksara.
Dradjat, Zakiah Dradjat, dkk. 2004. Metode
KhususPengajaran Agama Islam. Jakarta : Bumi Aksara.
Majid, Abdul Majid. 2008. Perencanaan
Pembelajaran Mengembangkan standar Kompetensi Guru. Bandung : Rosda
Karya.
Dradjat, Zakiah Dradjat, dkk. 2004. Metode
KhususPengajaran Agama Islam. Jakarta : Bumi Aksara.
http://digilib.iai-tribakti.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=kiuntbk-gdl-mohtauhid-5837.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar